1. ‘Wish’
‘Wish’ digunakan ketika pembicara menginginkan hal yang sama sekali berbeda dengan kenyataan yang ada, atau kebalikan dari kenyataan.
- Example;
- Kenyataan: I don’t know her.
- Wish (kebalikan dari itu): I wish I knew her.
Dalam contoh tadi, pada kenyataannya: “Aku tidak mengenal dia.” Dengan menggunakan ‘wish’ berarti kita ingin keadaan yang sebaliknya: “Andai aku mengenal dia.”
Bentuk kata kerja setelah ‘wish’ mirip dengan yang digunakan pada kalimat perumpamaan (conditional). ‘Wish’ juga diikuti oleh klausa kata benda.
- Example:
- “I wish I knew her.” (klausa (clause) kata benda: I knew her.)
Kami membagi ‘wish’ ke dalam tiga jenis, yaitu
- ‘wish’ tentang masa depan (future). Perhatikan perubahan bentuk kata kerja pada kalimat kenyataan [true (T)] dan pada kalimat dengan wish (W). Untuk menghemat tempat, kami menggunakan ‘V1′, bukan ‘infinitive’.
- (T) will not + V1 » (W) would + V1.
- Example:
- (T): “He will not come to the party.”
- (W): “I wish he would come to the party.”
- Example:
- (T) isn’t going to + V1 » (W) were going to + V1.
- Example:
- (T): “He isn’t going to come.”
- (W): “I wish he were going to come.”
- Example:
- (T) can’t + V1 » (W) could + V1.
- Example:
- (T): “He can’t come to the party.”
- (W): “I wish he could come to the party.”
- Example:
- (T) will not + V1 » (W) would + V1.
- ‘wish’ tentang saat ini (present). Perhatikan perubahan bentuk kata kerja pada kalimat kenyataan– TRUE (T) dan pada kalimat dengan WISH (W).
- (T) don’t/ doesn’t + V1 » (W) V2 (simple past form).
- Example:
- (T): “I don’t know her.”
- (W): “I wish I knew her.”
- Example:
- (T) is/ are + V-ing » (W) weren’t + V-ing.
- Example:
- (T): “It is raining now.”
- (W): “I wish it weren’t raining now.”
- Example:
- (T) can’t + V1 » (W) could + V1.
- Example:
- (T): “I can’t speak French.”
- (W): “I wish I could speak French.”
- Example:
- (T) don’t/ doesn’t + V1 » (W) V2 (simple past form).
- ‘wish’ tentang masa lalu (past). Perhatikan perubahan bentuk kata kerja pada kalimat kenyataan– TRUE (T) dan pada kalimat dengan WISH (W).
- (T) didn’t + V1 » (W) had + V3 (past participle).
- Example:
- (T): “He didn’t come to the party.”
- (W): “I wish he had come .. .”
- Example:
- (T) couldn’t + V1 » (W) could have + V3 (past participle).
- Example:
- (T): “He couldn’t come.”
- (W): “I wish he could have come.”
- Example:
- (T) didn’t + V1 » (W) had + V3 (past participle).
Ingat, ‘wish’ dan ‘hope’ berbeda dalam hal arti dan bentuk kata kerja (verb form) yang mengikutinya.
2. ‘Hope’
‘Hope’ digunakan ketika ada harapan (kesempatan) untuk sesuatu terjadi atau untuk berbicara tentang harapan. Hal ini berlawanan dengan ‘wish’.
‘Hope’ dapat diikuti oleh V1 (present) atau will + V1 (future).
- Example:
- “I hope you pass the exam.” atau
- “I hope you’ll pass the exam.”
‘Wish’ digunakan bila kita ingin hal yang berbeda dr kenyataan, sedangkan ‘hope’ membicarakan tentang harapan (ada kemungkinan hal itu terjadi).
Compiled and written by @EnglishTips4U for@EnglishTips4U on Tuesday, January 3, 2012
RELATED POST(S):
- #EngClass: Wish or Hope? (Revisit)
- #EngGrammar: The use of ‘wish’
- #EngGrammar: The use of ‘wish’ (2)
- #EngGrammar: The use of ‘wish’ (3)
- #EngClass: Conditional 2
^MD
3 thoughts on “#EngClass: “wish” vs “hope””